Sulit menemukan masker karena Coronavirus (COVID-19)? Buat sendiri masker yang efektif.

Seperti yang kita sudah tahu, masker kini sangat sulit ditemukan karena permintaan yang luar biasa tinggi di tengah wabah coronavirus (COVID-19) ini. Banyak juga orang-orang tidak bermoral yang menimbun masker untuk dijual kembali dengan harga yang sangat mahal.

Karena itu saya sendiri penasaran apakah bisa membuat sendiri masker yang efektif.

Dalam pencarian saya, saya menemukan banyak informasi yang bertentangan mengenai efektifitas masker buatan sendiri ini.

Ada yang bilang masker buatan sendiri itu tidak efektif.

Michael Doyle, an Army National Guard commander of a COVID-19 testing site, told USA Today that the only way to prevent inhaling the virus is the N95 mask.

“The DIY masks, albeit creative, are only to serve as a reminder for us to not touch our face,” he told USA Today.

The CDC says homemade masks should be used by health care workers as a “last resort” and are not considered personal protective equipment.

https://www.newsobserver.com/news/coronavirus/article241465301.html

Namun ada juga yang bilang masker buatan sendiri itu tetap sangat membantu ketimbang tidak menggunakan apa-apa.

There are good reasons to believe DIY masks would help a lot. Look at Hong Kong, Mongolia, South Korea and Taiwan, all of which have covid-19 largely under control. They are all near the original epicenter of the pandemic in mainland China, and they have economic ties to China. Yet none has resorted to a lockdown, such as in China’s Wuhan province. In all of these countries, all of which were hit hard by the SARS respiratory virus outbreak in 2002 and 2003, everyone is wearing masks in public. George Gao, director general of the Chinese Center for Disease Control and Prevention, stated, “Many people have asymptomatic or presymptomatic infections. If they are wearing face masks, it can prevent droplets that carry the virus from escaping and infecting others.”

My data-focused research institute, fast.ai, has found 34 scientific papers indicating basic masks can be effective in reducing virus transmission in public — and not a single paper that shows clear evidence that they cannot.

Studies have documented definitively that in controlled environments like airplanes, people with masks rarely infect others and rarely become infected themselves, while those without masks more easily infect others or become infected themselves.

Masks don’t have to be complex to be effective. A 2013 paper tested a variety of household materials and found that something as simple as two layers of a cotton T-shirt is highly effective at blocking virus particles of a wide range of sizes. Oxford University found evidence this month for the effectiveness of simple fabric mouth and nose covers to be so compelling they now are officially acceptable for use in a hospital in many situations. Hospitals running short of N95-rated masks are turning to homemade cloth masks themselves; if it’s good enough to use in a hospital, it’s good enough for a walk to the store.

Simple DIY masks could help flatten the curve. We should all wear them in public.

Saya cenderung setuju bahwa menggunakan masker, meskipun buatan sendiri, tetap bisa membantu daripada tidak ada sama sekali. Karena itu saya lanjut mencari tahu metode membuat masker yang efektif.

Continue reading Sulit menemukan masker karena Coronavirus (COVID-19)? Buat sendiri masker yang efektif.

Mengurangi jumlah telepon telemarketing dan SMS sampah yang tidak diinginkan.

Saya yakin banyak banget yang kesal dengan telepon dan SMS yang tidak diinginkan.

Untuk telepon telemarketing, tentunya sangat mengesalkan karena mereka menelpon tanpa kenal waktu, mengganggu aktifitas, dan membuat kita tidak lagi percaya mengangkat nomor telepon yang tidak ada di phone book kita.

Kalau mengenai SMS spam, bikin kesal ngga sih dapet banyak notifikasi setiap hari dan ternyata isinya hanya SMS seperti “dapatkan pinjaman tunai” yang tidak kita butuhkan?

Sayangnya data pribadi kita seperti nomor HP memang belum cukup dilindungi dari sisi hukum dan penegakannya.

Di artikel ini, saya ingin sharing cara saya mengurangi ketidaknyamanan ini. Note: saya menggunakan ponsel Android.

Continue reading Mengurangi jumlah telepon telemarketing dan SMS sampah yang tidak diinginkan.

Melawan polusi udara dengan filter udara DIY, alias bikin sendiri

Kualitas udara di Jakarta itu mengkhawatirkan. Kita bisa memantaunya setiap saat di website ini.

Tingkat polusi udara Jakarta tanggal 2019/07/19.

Apa arti angka 177 itu? Menurut Index Kualitas Udara, angka itu menunjukkan bahwa udara di Jakarta sudah di tahap “Tidak Sehat”.

Angka di atas 150 menunjukkan kualitas udara yang tidak baik, dan mempengaruhi kesehatan semua orang.

Jika dilihat selama ~4 bulan terakhir, tingkat polusi udara di Jakarta cukup konsisten jeleknya:

Kapan hijau lagi ya?
Continue reading Melawan polusi udara dengan filter udara DIY, alias bikin sendiri

Kondom internet untuk umum (AdGuard DNS, NextDNS, Mullvad DNS)

Sebelumnya saya pernah membahas tentang Pi-hole, DNS sinkhole yang bisa di set-up sendiri dengan cukup mudah menggunakan hardware terjangkau seperti Raspberry Pi.

Pi-hole sangat manjur untuk memfilter permintaan DNS (seperti iklan dan tracker online) di network internet yang bisa kita utak-atik sendiri seperti internet di rumah. Namun bagaimana ketika kita sedang berpergian/mobile?

Tentunya akan ideal jika kita bisa memasang Pi-hole di cloud bukan? Dan sebenarnya memang bisa. Tapi apakah ada cara yang lebih mudah untuk memiliki kapabilitas yang sama tanpa harus repot?

Continue reading Kondom internet untuk umum (AdGuard DNS, NextDNS, Mullvad DNS)

Apa itu Facebook Libra? Blockchain dan Cryptocurrency 101

Pada hari Selasa, tanggal 2019-06-18 kemarin, Facebook baru saja meluncurkan Libra, sebuah mata uang digital baru yang menggunakan teknologi blockchain.

Di artikel ini saya akan mencoba untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan umum yang mungkin muncul bagi yang masih awam mengenai dunia blockchain / cryptocurrency.

Continue reading Apa itu Facebook Libra? Blockchain dan Cryptocurrency 101

Audiobook: terhibur dan belajar hal baru melalui suara

Bertahun-tahun yang lalu, saya tergolong orang yang sangat suka membaca. Ketika sedang getol-getolnya, saya bisa membaca 50 buku dalam satu tahun.

Salah satu memori yang paling saya ingat sampai sekarang adalah ketika dulu Papa saya nemenin cari buku Harry Potter and the Goblet of Fire sampai ke 4 toko buku, namun kehabisan semua. Hingga pada akhirnya ketemu juga di salah satu Gramedia di Jakarta Utara. Itupun sisa satu buku dan dalam keadaan sedikit rusak. Tapi tetap dibelikan karena sudah tidak sabar mau baca. Thank you Papa.

Continue reading Audiobook: terhibur dan belajar hal baru melalui suara

Memasang kondom internet (Pi-hole + Cloudflared).

Di artikel Privacy zaman now – part 1, saya pernah menyinggung mengenai DNS.

DNS (Domain Name System) itu seperti buku telepon digital. Kita kan sudah terbiasa mengunjungi situs dengan alamat seperti https://www.google.com/, namun alamat sebenarnya Google (salah satunya) adalah 172.217.194.138. Namun angka-angka seperti itu kan susah diingat, jadi harus ada yang menghubungkan alamat google.com dengan alamat full angka tersebut, itulah fungsi DNS.

Kenyataannya adalah, koneksi DNS sekarang ini banyak sekali yang tidak terlindungi dengan baik. Penyedia layanan internet kita juga sebenarnya memiliki DNS mereka masing-masing dan mereka memiliki akses ke sejarah browsing kita semua dengan membaca kegiatan DNS ini.

Di artikel tersebut topik bahasannya lebih kepada enkripsi DNS di perangkat masing-masing pengguna internet.

Nah, sebenarnya ada cara untuk mengamankan DNS satu level di atas itu.

Continue reading Memasang kondom internet (Pi-hole + Cloudflared).

Ide fitur Marketplace: Informasi “Barang akan segera habis” untuk Penjual

Rata-rata Penjual online di Marketplace yang ramai itu bisa memiliki ratusan produk di toko mereka. Karena jumlah produk yang cukup banyak, para Penjual sering kesulitan untuk senantiasa memperbarui informasi stok produk mereka. Hal ini biasanya membuat para Penjual sering harus membatalkan pesanan karena ternyata stok barang sudah habis.

Bagaimana Marketplace bisa memperbaiki situasi ini melalui UI /UX yang lebih baik? Di post kali ini saya ingin berbagi tentang pemikiran saya.

Continue reading Ide fitur Marketplace: Informasi “Barang akan segera habis” untuk Penjual

Netralitas Net di Indonesia

Internet, sebuah kemajuan teknologi yang sudah menjadi kebutuhan pokok banyak orang modern. Bahkan banyak yang bercanda bahwa internet itu lebih penting ketimbang makan atau minum. Dari satu dekade lalu sebenarnya memang sudah ada internet, tapi akses utamanya masih menggunakan PC atau laptop tebal nan berat, bukan sesuatu yang bisa dengan mudah dibawa kemana-mana (ketika sedang BAB di toilet misalnya). Beda banget sekarang sejak smartphone Android dan iOS booming di mana-mana.

Foto yang diambil di kota Vatican. Foto atas diambil ketika Paus John Paul II meninggal, dan foto bawah diambil ketika Paus Francis muncul di depan publik untuk pertama kalinya.

Bukan hanya masalah perangkatnya, tapi lihat juga layanan-layanan canggih yang berhasil membangun sistem mereka di atas pondasi internet dan sukses mempermudah hidup banyak orang seperti Tokopedia, Go-Jek, Grab, Traveloka, Wikipedia, Google, Facebook, WhatsApp, Instagram, Spotify, Netflix, dll.

Sayangnya satu sifat utama dari internet yang berjasa untuk membuat internet menjadi internet yang kita kenal selama ini, kini terancam punah: netralitas net.

Continue reading Netralitas Net di Indonesia

Privacy zaman now – part 2

Di bagian pertama, saya sharing tentang cara saya mencoba melindungi keamanan koneksi internet yang saya gunakan. Di bagian kedua ini saya coba sharing tentang cara saya mencoba mengurangi potensi pengambilan data pribadi dari sisi browsing menggunakan internet browser.

Sebelum ini saya suka menggunakan internet browser Google Chrome, karena dulu Chrome sangat ringan dan cepat. Namun Chrome sebenarnya mengumpulkan cukup banyak data mereka ke Google. Di sisi positifnya, Google sebenarnya cukup terbuka mengenai hal ini, mereka menjelaskan secara detil data apa saja yang mereka kumpulkan. Chrome memberikan opsi untuk mematikan fitur-fitur yang mengirimkan data ke Google, tapi saya yakin kebanyakan orang tidak akan melakukan hal ini.

Secara general, Mozilla Firefox lebih perduli terhadap privacy para penggunanya. Mereka juga biasanya cepat tanggap atas peristiwa yang menyangkut hal ini, contohnya adalah ketika kasus Cambridge Analytica dan Facebook mulai heboh di awal tahun ini, tidak lama kemudian Mozilla Firefox mengeluarkan Facebook Container Extension, untuk mengkarantina tab-tab browser yang mengunjungi platform Facebook dari tab-tab yang lain untuk mengurangi daya tracking Facebook.

Continue reading Privacy zaman now – part 2