Jumlah bank digital di Indonesia semakin banyak. Saya sudah buka akun di beberapa bank digital tersebut (Jenius, Digibank, Jago, dan Blu), untuk lebih mengenal fitur-fitur mereka.
Membuka akun bank sekarang gampang banget, bisa dilakukan secara online 100%. Saya sendiri cukup kaget awalnya tapi senang. Hal ini memang sangat penting di masa pandemi ini.
Per 2021-07-21, berikut adalah perbandingan beberapa kriteria yang biasanya saya perhatikan ketika membuka akun bank digital:
% Bunga
Di sisi bunga dari akun utama, semuanya hampir sama. Hanya Digibank yang menawarkan bunga 1% jika saldo kamu di akun utama mencapai minimal Rp 100 juta.
Sedangkan untuk bunga dari tipe akun menabung, Jago menawarkan bunga yang sedikit lebih tinggi, yaitu di 3.5%.
Deposito
Jika sekadar melihat % bunga deposito, Jenius unggul karena hanya dengan minimal Rp 10 juta, langsung mendapatkan bunga 4%. Bank lainnya mulai dari 3.5%-3.75%, namun bank lain ada yang menawarkan minimum deposito yang lebih kecil.
Penalti pencairan sebelum jatuh tempo
Satu hal lagi yang saya inginkan dari deposito adalah penalti yang seminimum mungkin jika harus dicairkan sebelum jatuh tempo.
Saya menggunakan deposito sebagai tempat penyimpanan dana darurat jangka pendek. Namanya juga untuk dana darurat, perlu bisa dicairkan kapan saja, dan secepat mungkin.
Dalam hal ini saya lihat Jenius dan Blu yang paling OK, karena penaltinya hanya bunga hangus untuk periode tersebut. Sedangkan Digibank dan Jago memiliki penalti yang lebih signifikan.
Kartu debit / kartu debit virtual / kartu kredit
Untuk kartu debit, hanya Blu yang sampai hari ini belum menawarkan kartu apapun. Tapi saya yakin Blu akan mengeluarkan fitur ini juga di masa yang akan datang.
Untuk kartu debit virtual, Jenius dan Jago sudah ada. Hal ini sangat berguna untuk melakukan pembayaran online yang tidak rutin.
Untuk kartu kredit, baru Digibank yang menawarkan. Saya pribadi belum apply karena saya merasa kartu kredit yang saya miliki sekarang sudah cukup untuk keperluan saya. Namun bagus juga mengetahui saya bisa dengan lebih mudah apply kartu kredit baru jika dibutuhkan.
Multiple saving accounts
Seperti yang sudah saya pernah jelaskan di artikel sebelumnya, memiliki “partisi” di tabungan itu bisa sangat berguna sebagai pengingat untuk mencicil bukan hanya impian finansial kita (liburan, beli gadget baru, dll), namun juga sebagai pengingat untuk mencicil pengeluaran kita yang mungkin cukup besar nilainya, namun tidak rutin terjadi setiap bulan.
Contohnya seperti premi asuransi tahunan (jiwa/kesehatan/kendaraan/dll), pajak kendaraan, hadiah ulang tahun, dst.
Dalam hal ini, Jago yang paling OK karena menawarkan partisi tabungan yang paling banyak.
Shared accounts
Ini fitur yang cukup baru saya temukan di bank digital di Indonesia. Saya sendiri sedang ingin mencoba fitur ini dengan istri saya. Sedang menunggu dia bikin account saja hehe.
Sepertinya akan sangat berguna untuk bisa sharing akun untuk belanja bulanan bersama.
Valas
Fitur ini dulu cukup berguna sebelum pandemi jika ingin ke luar negeri. Sekarang ini kurang saya pakai, namun fitur ini tetap nice to have kalau nanti pandemi sudah mereda.
Investasi
Di sisi investasi, Digibank adalah yang paling lengkap. Selain deposito, Digibank juga menawarkan reksadana dan obligasi.
Biaya admin
Sebagai pemain yang senior, Jenius mungkin sudah mulai kehabisan dana bakar uangnya, sehingga sekarang sudah harus menarik biaya admin Rp 10 ribu setiap bulannya.
Artinya, untuk menutupi biaya admin ini, kamu harus memiliki Flexi saver sebesar minimal Rp 6 juta ((Rp 10,000 * 12) / (2.5% * 80%)).
Penggunaan pribadi
Jenius adalah akun bank digital saya yang pertama. Sekarang ini masih saya pakai untuk deposito karena bunganya langsung 4%, dan penaltinya paling ringan. Kartu debit virtualnya juga masih cukup sering saya gunakan. Saya harus akui UX Jenius harus banyak diperbaiki, terutama loading time dari aplikasinya. Saya juga menyayangkan penurunan jumlah Dream savers yang kini hanya bisa 5. Seingat saya dulu bisa 10.
Untuk keperluan sehari-hari, sekarang ini saya lebih banyak menggunakan Jago. Alasan utamanya adalah karena Jago menawarkan batas partisi tabungan yang paling banyak jumlahnya (20 kantong nabung + 20 kantong bayar). Ini sangat berguna untuk keperluan budgeting saya pribadi.
Digibank juga buat saya menarik karena fasilitas investasinya, terutama untuk obligasi. Kalau untuk reksadana, saya sudah punya terlalu banyak akun di platform reksadana lainnya haha.
Kalau melihat-lihat Blu, saya lihat aplikasinya sebenernya OK, tapi bagi saya belum ada fitur unik yang membuat saya merasa harus nabung di sana. Aplikasinya juga entah kenapa selalu meminta akses lokasi. Menurut saya itu sangat tidak perlu.
Semoga komparasi 4 bank digital ini membantu kalian yang masih bingung harus memilih bank digital yang mana.
Sampai jumpa di artikel-artikel berikutnya.
Sebelum kamu pergi
Kalau kamu suka dengan artikel ini, gunakan tombol-tombol di bawah untuk membagikan artikel ini ke teman-teman kamu, dan daftarkan email kamu untuk mendapatkan update jika ada artikel baru.