65:24 aspect ratio.

I’ve been fascinated by the 65:24 aspect ratio for quite some time.

Photographer Jonas Rask has written a series of blog posts about his experience using Fujifilm TX-1, a film camera that shoots in 65:24 ratio. Basically using 2 frames of 35mm film format at once for each photos.

The photos from the blog posts are very unique and beautiful in my opinion. Here are some examples from his blog:

Continue reading 65:24 aspect ratio.

Browse website dan media sosial seperti TikTok, Twitter, YouTube, Reddit, Quora, dll dengan lebih privat

Website atau aplikasi seperti YouTube, TikTok, Instagram, Twitter, Reddit, Medium, dll sangatlah populer. Namun banyak berita mengenai pengumpulan, pengolahan, dan penggunaan data pengguna yang mungkin bisa dibilang tidak etis.

Apakah ada cara untuk mengkonsumsi konten dari layanan-layanan tersebut tanpa harus takut data kita diolah secara tidak semestinya?

Berikut adalah daftar beberapa aplikasi atau front-end alternatif untuk website dan media sosial populer yang lebih privat dan aman dari tracking.

Continue reading Browse website dan media sosial seperti TikTok, Twitter, YouTube, Reddit, Quora, dll dengan lebih privat

My personal notes on setting up Manjaro Cinnamon

As much as I like using Linux for personal use, I have to admit that it is not as straightforward to set up as I’d like it to be; but after setting it up properly, it does feels more personalized.

You also get this sense of freedom because you find that you can adjust the OS to your liking.

So I’d like to share my personal notes on what I usually do every time I set up Manjaro Cinnamon, my current favorite distro.

I had to search and refer to these notes a few times in the past, I’m sharing it now in hopes that it can help others.

How to auto enable Bluetooth

I don’t know why but by default, you have to enable bluetooth everytime you turn on the laptop, which is a hassle if you use a bluetooth keyboard, for example.

Continue reading My personal notes on setting up Manjaro Cinnamon

Menjinakkan notifikasi


Push notification atau notifikasi seharusnya adalah sebuah fitur yang sangat berguna. Tanpa fitur tersebut, mungkin kita tidak akan sadar jika kita mendapat pesan penting dari teman, orang tua, pacar, suami, istri, anak, atau mungkin ketika mendapat email penting dari klien atau bos.

Namun jika jumlahnya sehari sudah ratusan atau bahkan ribuan, fitur ini tentunya menjadi kurang berguna atau bahkan menjadi sangat mengganggu.

Jika kalian menggunakan smartphone Android, coba cek menu Digital Wellbeing (di dalam setting Android), dan lihat berapa jumlah notifikasi yang bisa kalian terima dalam sehari.

Kalau saya sih biasanya bisa mendapat ratusan, atau bahkan ribuan notifikasi setiap harinya. Kalau melihat contoh pada tanggal 16 Juli di atas, artinya saya mendapatkan ~90 notifikasi setiap jam, atau 1 hingga 2 notifikasi setiap menit selama 24 jam. Untungnya tidak setiap hari seperti itu.

Saya merasa hal ini sudah tidak produktif. Notifikasi penting tenggelam di antara banjir notifikasi. Kita jadi mudah teralihkan perhatiannya ketika harus fokus kerja, dan jadi tidak tenang pada jam-jam santai kita.

Di artikel ini saya ingin sharing upaya saya selama ini untuk menjinakkan notifikasi-notifikasi yang saya terima.

Continue reading Menjinakkan notifikasi

How to use NextDNS on your GL.iNet Convexa-B (GL-B1300) OpenWrt router

This is a translation of an excerpt adapted from my review of GL.iNet Convexa-B (GL-B1300) router. As of writing, I'm using the official GL.iNet firmware version 3.104 (pre-release). This tutorial might work on other GL.iNet routers. I don't guarantee anything, so do this at your own risk.

If you already use GL.iNet Convexa-B (GL-B1300) router, you might already be aware that on the GL.iNet’s Admin Panel (not the LuCI version), there’s a toggle to activate DNS over TLS from Cloudflare.

MORE SETTINGS > Custom DNS Server

But what if I want to use other DNS provider such as NextDNS? I personally prefer NextDNS because it can also act as a DNS sinkhole. I’ve also paid for NextDNS Pro subscription. It’d be a shame if I don’t use it to its full potential 😛

Can we use NextDNS instead of Cloudflare? Yes, we can. It’s much easier if you’re on the latest version of vanilla OpenWrt, I believe you can just install luci-app-nextdns. If you want to stay on the official GL.iNet version (which is still using OpenWrt 15.05 as of July 2020), it’s a little more involved.

The way I use NextDNS is by modifying the configuration file to change the DNS server info from Cloudflare’s to NextDNS’. This way I can still toggle DNS over TLS easily from the Custom DNS Server menu.

Continue reading How to use NextDNS on your GL.iNet Convexa-B (GL-B1300) OpenWrt router

Tambahkan canonical link di Medium untuk meningkatkan SEO blog pribadimu.

Saya menulis artikel-artikel ini sebenarnya untuk blog pribadi saya. Namun saya menduplikasi artikel-artikel saya di Medium karena saya mengakui bahwa Medium adalah sebuah platform publikasi yang sudah jauh lebih matang, dengan jumlah pembaca yang juga jauh lebih besar.

Saya sendiri baru tahu bahwa jika kita posting konten yang sama di dua, atau bahkan beberapa platform yang berbeda, sebenarnya sangat penting untuk memberi tahu mesin pencari seperti Google, sumber mana yang memiliki otoritas lebih tinggi.

Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan canonical link. Jadi jika kamu ingin memberi tahu mesin pencari bahwa sumber konten yang memiliki otoritas tertinggi adalah artikel yang kamu post di blog pribadi, maka kamu bisa menambahkan canonical link pada artikel-artikel kamu di Medium.

Continue reading Tambahkan canonical link di Medium untuk meningkatkan SEO blog pribadimu.

Cari, install, dan update aplikasi di Windows dengan mudah menggunakan Chocolatey.

Kemungkinan besar, kalian yang membaca artikel ini memiliki dan menggunakan smartphone Android atau iOS. Ada kemungkinan yang cukup besar juga kalian menggunakan PC/laptop Windows.

Ketika menggunakan smartphone kalian, saya yakin kalian pasti mencari, install, dan melakukan update aplikasi melalui Google Play Store, F-Droid, atau Apple App Store.

Sebuah proses yang sangat nyaman bukan? Hampir semua aplikasi ada di satu tempat. Update juga dari satu tempat saja. Jika ada beberapa aplikasi yang butuh update, prosesnya bisa otomatis diantri hanya dengan klik tombol Update All.

Hal ini yang saya rindukan ketika memakai laptop kerja saya yang menggunakan Windows. Biasanya saya harus mencari, dan download dulu file instalasi dari website yang berbeda-beda. Jika ingin install Firefox, saya download dari firefox.com. Sama halnya ketika saya ingin install Chromium, KeePassXC, Spotify, Insync, 7-zip, draw.io, dan banyak aplikasi lainnya. Sebuah proses yang merepotkan, dan ada saja aplikasi-aplikasi yang belum memiliki fitur auto-update.

Jadi saya coba cari tahu apakah ada yang bisa saya lakukan di laptop Windows tersebut untuk bisa memiliki pengalaman mengurus aplikasi yang mudah seperti di Android atau iOS.

Continue reading Cari, install, dan update aplikasi di Windows dengan mudah menggunakan Chocolatey.

Jutaan data pengguna Tokopedia bocor, apa yang harus kita lakukan?

Sore ini beredar kabar bahwa ada seorang hacker yang berhasil mendapatkan data-data pengguna Tokopedia seperti: email, password (hashed), nama lengkap, gender, tanggal lahir, nomor handphone, dan lokasi.

Untuk sekarang hacker ini akan membagikan data dari 15 juta pengguna Tokopedia, namun dia sebenarnya masih memiliki lebih banyak lagi.
Contoh data pengguna Tokopedia yang dibagikan oleh hacker tersebut sebagai bukti.

Segera ganti password Anda (dan mulai gunakan password manager jika belum).

Jika kamu adalah tipe yang menggunakan satu password untuk semua akun, segera ganti password di Tokopedia. Usahakan untuk menggunakan password yang berbeda-beda untuk setiap akun kamu, terutama yang penting-penting seperti email utama, perbankan online, dsb.

Continue reading Jutaan data pengguna Tokopedia bocor, apa yang harus kita lakukan?

Sulit menemukan masker karena Coronavirus (COVID-19)? Buat sendiri masker yang efektif.

Seperti yang kita sudah tahu, masker kini sangat sulit ditemukan karena permintaan yang luar biasa tinggi di tengah wabah coronavirus (COVID-19) ini. Banyak juga orang-orang tidak bermoral yang menimbun masker untuk dijual kembali dengan harga yang sangat mahal.

Karena itu saya sendiri penasaran apakah bisa membuat sendiri masker yang efektif.

Dalam pencarian saya, saya menemukan banyak informasi yang bertentangan mengenai efektifitas masker buatan sendiri ini.

Ada yang bilang masker buatan sendiri itu tidak efektif.

Michael Doyle, an Army National Guard commander of a COVID-19 testing site, told USA Today that the only way to prevent inhaling the virus is the N95 mask.

“The DIY masks, albeit creative, are only to serve as a reminder for us to not touch our face,” he told USA Today.

The CDC says homemade masks should be used by health care workers as a “last resort” and are not considered personal protective equipment.

https://www.newsobserver.com/news/coronavirus/article241465301.html

Namun ada juga yang bilang masker buatan sendiri itu tetap sangat membantu ketimbang tidak menggunakan apa-apa.

There are good reasons to believe DIY masks would help a lot. Look at Hong Kong, Mongolia, South Korea and Taiwan, all of which have covid-19 largely under control. They are all near the original epicenter of the pandemic in mainland China, and they have economic ties to China. Yet none has resorted to a lockdown, such as in China’s Wuhan province. In all of these countries, all of which were hit hard by the SARS respiratory virus outbreak in 2002 and 2003, everyone is wearing masks in public. George Gao, director general of the Chinese Center for Disease Control and Prevention, stated, “Many people have asymptomatic or presymptomatic infections. If they are wearing face masks, it can prevent droplets that carry the virus from escaping and infecting others.”

My data-focused research institute, fast.ai, has found 34 scientific papers indicating basic masks can be effective in reducing virus transmission in public — and not a single paper that shows clear evidence that they cannot.

Studies have documented definitively that in controlled environments like airplanes, people with masks rarely infect others and rarely become infected themselves, while those without masks more easily infect others or become infected themselves.

Masks don’t have to be complex to be effective. A 2013 paper tested a variety of household materials and found that something as simple as two layers of a cotton T-shirt is highly effective at blocking virus particles of a wide range of sizes. Oxford University found evidence this month for the effectiveness of simple fabric mouth and nose covers to be so compelling they now are officially acceptable for use in a hospital in many situations. Hospitals running short of N95-rated masks are turning to homemade cloth masks themselves; if it’s good enough to use in a hospital, it’s good enough for a walk to the store.

Simple DIY masks could help flatten the curve. We should all wear them in public.

Saya cenderung setuju bahwa menggunakan masker, meskipun buatan sendiri, tetap bisa membantu daripada tidak ada sama sekali. Karena itu saya lanjut mencari tahu metode membuat masker yang efektif.

Continue reading Sulit menemukan masker karena Coronavirus (COVID-19)? Buat sendiri masker yang efektif.