Mungkin ini masalah umur, namun belakangan ini saya mulai merasakan rasa yang kurang nyaman di bagian pinggang/punggung sebelah bawah. Belum sampai ada rasa sakit atau bagaimana, tapi hal ini cukup untuk membuat saya mulai mencari-cari artikel mengenai cara mengurangi efeknya agar tidak menjadi lebih parah.
Di internet, ternyata kita bisa menemukan banyak sekali artikel mengenai efek buruk dari keseharian kita yang cenderung duduk terlalu lama setiap harinya.
Cukup menyeramkan memang, peringatannya banyak sekali, mulai dari resiko penyakit jantung, kanker, pankreas, degenerasi otot, dll. Bahkan efek dari duduk terlalu lama ini tidak bisa hilang begitu saja dengan olahraga rutin sekalipun. Apalagi untuk orang seperti saya yang kurang olahraga ya? Haha
Jadi beberapa waktu terakhir ini saya mulai melakukan beberapa pencarian mengenai standing desk untuk digunakan di kantor.
Ternyata cukup sulit ditemukan di Indonesia dan harganya cukup mahal-mahal. Dari pilihan yang tersedia pun rata-rata bukan merupakan ekstensi dari meja kerja duduk seperti Varidesk. Berhubung meja di kantor sudah disusun rapi dan susah untuk diganti, saya sempat berpikir apakah saya harus menggunakan kardus saja untuk meninggikan posisi laptop agar saya bisa berdiri.
Untungnya setelah pencarian lebih lanjut, saya menemukan sebuah artikel dari Colin Nederkoorn yang menunjukkan cara untuk menyulap meja kerja duduk menjadi meja kerja berdiri dengan biaya yang tidak terlalu mahal.
Dan ternyata semuanya bisa ditemukan di IKEA 😀
Untuk membuatnya, kita hanya membutuhkan tiga komponen saja:
- Meja LACK — Rp. 149,000
2. Braket EKBY VALTER ukuran 28cm x2 — @ Rp. 60,000
3. Papan rak EKBY LAIVA (Colin menyarankan tipe VIKTOR, namun tidak dijual di Indonesia) — Rp. 39,000
Total Rp. 308,000
Seperti produk IKEA pada umumnya, pemasangan cukup mudah. jangan lupa untuk menyesuaikan tinggi braket agar tinggi papan rak yang akan digunakan untuk keyboard dan mouse agar setinggi siku tangan ketika berdiri.
Total waktu pemasangan rasanya tidak sampai setengah jam, paling lama hanya di bagian menyekrup bagian-bagiannya saja.
Kalau semua bagian sudah selesai dipasang, penampilannya akan terlihat seperti ini:
Setelah beberapa hari ini mencoba, dan membaca artikel-artikel lebih lanjut, ada beberapa hal yang bisa saya tambahkan:
- Duduk terlalu lama tidak bagus, terlalu lama berdiri juga tidak bagus. Intinya harus cukup variatif dan cukup bergerak. Untuk mengakali ini, saya tukar kursi kantor dengan kursi bar. Kalau sudah merasa capek berdiri ya duduk, kalau mulai pegal duduk ya berdiri. Saya usahakan untuk gantian setiap sekitar 45 menit-1 jam.
- Katanya sih lebih banyak berdiri bisa lebih kurus 😛 karena berdiri itu membakar lebih banyak kalori ketimbang duduk. Tubuh kita bisa membakar 50 kalori/jam. Jadi kalau kita berdiri selama 3–4 jam/hari selama setahun, ini serupa dengan 10 kali lari marathon.
- Rasanya sejak mencoba untuk lebih banyak berdiri, kerja jadi lebih fokus.
- Kalau baca beberapa artikel, sepertinya memang penting untuk membeli anti-fatigue mat, tapi sekali lagi cukup sulit menemukan yang menjual di Indonesia. Mungkin ada tipe mat biasa yang tersedia umum yang sebenarnya bisa jadi pengganti? Kalau ada yang punya info/pengalaman serupa tolong beritahu saya ya 🙂
Sekian sharing dari saya, semoga informasinya berguna 😀
Sebelum kamu pergi
Kalau kamu suka dengan artikel ini, gunakan tombol-tombol di bawah untuk membagikan artikel ini ke teman-teman kamu, dan daftarkan email kamu untuk mendapatkan update jika ada artikel baru.
Setelah baca ini jadi tahu tentang ergonomisnya meja berdiri.
Jadi standing table di kost saya upgrade dengan menambah kardus
https://ibb.co/m5dLFZT.
Nice! Apakah jadi lebih nyaman? Yang saya rasakan sih leher jadi lebih tidak gampang capek karena harus menunduk jika layar lebih rendah.