Latihan mengetik dengan 10 jari

Karena COVID-19, saya harus bekerja dari rumah 6 bulan terakhir ini. Meskipun demikian, saya tentunya sangat bersyukur masih bisa bekerja di tengah wabah pandemi ini.

Sama seperti beberapa orang yang jadinya harus bekerja dari rumah, momen ini menjadi kesempatan untuk upgrade meja kerja di rumah.

Salah satu gadget baru yang saya beli adalah sebuah mechanical keyboard dengan kapabilitas bluetooth (untuk mengurangi jumlah kabel yang melintang di meja). Pilihan saya jatuh pada Keychron K2 version 2, dengan brown switch.

Karena akhirnya punya keyboard yang cukup keren, saya jadi kepikiran untuk sekalian meningkatkan kemampuan mengetik saya.

Jual Keychron K2 Backlight Plastic Frame Wireless & Wired Mechanical  Keyboard - White Online September 2020 | Blibli.com
Biar ngga malu sama keyboardnya.

Selama ini saya mengetik mungkin hanya menggunakan 6-8 jari saja (rasanya tidak pernah pakai kelingking). Itu pun tanpa ada sistem yang jelas, seperti jari apa bertanggung jawab atas abjad-abjad apa saja.

Saya merasa hal ini bisa ditingkatkan.

Sebelum memulai latihan ini, saya sempat mencari tahu, seberapa cepat saya bisa mengetik dengan cara lama saya. Ternyata saya bisa mencapai 53 wpm (words per minute)

Ngga cepet-cepet amat sih, dan harus agak sering liat keyboard.

Target saya adalah untuk bisa menyamai angka ini.

Sudah dua mingguan ini saya latihan untuk mengetik dengan 10 jari, dan berikut adalah beberapa website yang saya gunakan untuk latihan mengetik:

TypingTest.com

Pertama-tama saya latihan dasar dari mengetik 10 jari ini di website https://www.typingtest.com/trainer/.

Website ini bagus untuk belajar dasar dari touch typing dengan 10 jari, tapi menurut saya latihan-latihannya agak terlalu kaku.

Keybr.com

Kemudian saya latihan mengetik di www.keybr.com. Website ini meng-klaim bahwa mereka menggunakan kurikulum yang progresif, dan secara dinamis mengikuti kemampuan user-user yang latihan di sana.

Jadi di awal-awal, keybr hanya akan melatih menggunakan beberapa abjad saja. Setelah dianggap fasih, keybr akan pelan-pelan menambahkan abjad-abjad baru. Tapi setelah saya latihan beberapa hari di sana, saya selalu stuck di pelajaran awal, padahal saya sudah cukup lancar mengetik menggunakan abjad-abjad awal tersebut.

Typelit.io

Ketika sedang browsing reddit, saya menemukan seorang developer yang sharing tentang proyek terbaru mereka, namanya typelit.io.

Website ini tidak punya kurikulum aneh-aneh. TypeLit hanya mengajak orang-orang yang ingin latihan, untuk mengetik ulang isi dari buku-buku yang sudah masuk dalam ranah public domain.

Sekarang ini saya lebih sering latihan menggunakan TypeLit karena saya rasa latihan tipe ini lebih langsung membiasakan kita untuk mengetik kata-kata yang memang harus kita ketik dalam kehidupan sehari-hari.


Melawan muscle memory yang sudah terbentuk selama bertahun-tahun itu memang tidak mudah. Saya sendiri ingin menyerah di 2 hari pertama, karena saya hanya bisa mencapai belasan wpm saja paling cepatnya.

Yang membuat saya bertahan adalah karena setiap pagi, ketika mencoba lagi untuk mengetik dengan 10 jari, saya merasakan adanya perbaikan. Terutama di pagi ketiga sejak saya mulai latihan. Sejak saat itu saya mulai semangat untuk rutin latihan setiap hari.

Target saya tidak muluk-muluk, setiap hari saya hanya menargetkan untuk latihan selama 20-30 menit saja. Kalau bisa lebih dari itu saya anggap bonus 🙂

Sekarang ini saya sudah mulai lancar mengetik dengan 10 jari, walau saya masih di bawah kecepatan mengetik saya yang sebelumnya.

Typing GIFs - Get the best GIF on GIPHY
Tapi rasanya lebih keren bisa ngetik dengan 10 jari.

Saya juga masih ada kesulitan ketika harus menggunakan kelingking dan menggunakan kombinasi tombol Shift, Control, Alt.

Meskipun demikian, saya sudah mulai bisa mencapai kecepatan mengetik rata-rata orang yang katanya itu di angka 40 wpm.

Saya yakin semakin sering saya bertahan dan terus mengetik dengan 10 jari, kecepatan mengetik saya akan terus meningkat.

Artikel ini saya ketik menggunakan 10 jari juga loh 😀


Update (2020-11-26):

Sekarang sudah bisa 50 WPM 🙂 Memang harus sering latihan saja.

Update (2021-11-29):

Saya menemukan website baru untuk mengukur kecepatan mengetik, namanya monkeytype. Website ini memiliki tampilan yang bagus, dan fitur-fitur yang lebih lengkap.

Setelah setahun mengetik dengan 10 jari, akhirnya saya bisa mengetik dengan kecepatan >60 WPM.

Dalam bahasa Indonesia. Kalau dalam bahasa Inggris kecepatannya masih di sekitar 50an WPM.

Update (2022-02-22):

71 wpm!


Sebelum kamu pergi

Kalau kamu suka dengan artikel ini, gunakan tombol-tombol di bawah untuk membagikan artikel ini ke teman-teman kamu, dan daftarkan email kamu untuk mendapatkan update jika ada artikel baru.

4 thoughts on “Latihan mengetik dengan 10 jari”

  1. Semangat mas belajar ngetik 10 jari nya. Sayang tuh sama keyboard kerennya kalau gak dimaksimalin. heheh..

    Anyway, dulu pas awal-awal belajar ngetik 10 jari, berasa susah banget. Setiap nemu keyboard, saya selalu belajar ngetik nama sendiri sampai benar-benar lancar.

    Dulu saya belajarnya gak pake aplikasi seperti yang ada sekarang, saya belajarnya pake baca buku, nemu di perpus buku tentang cara ngetik 10 jari pada mesin ketik. Di rumah ada komputer dan saya praktekkan melalui keyboard komputerku itu.

    Di sekolah saya bisa pamer, ke teman-teman kalau saya bisa ngetik tanpa lihat keyboard, merasa keren sendiri. haha..

    cheers

  2. Wah, mantap, Mas. Dulu, sewaktu mau latihan ngetik lihat postingan ini, rekomendasinya bagus. Dari semuanya, saya lebih sering pakai keybr buat latihan dari 0.

    Sepertinya ngetik dengan benar2 10 jari itu, sulit. Jari kelingking biasanya ga kepake, hanya diam. Juga ga pake langsung dua jempol untuk ketik spasi, cuma pake satu jempol. Jempol satunya buat mas deh. Hahaha

    Semangat mas, sama2 latihan biar nembus 100wpm. Hehehe

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *