Solusi backup foto dan video saat travelling tanpa laptop

Baru-baru ini saya dan keluarga berlibur ke luar negri dengan durasi yang cukup panjang. Saya pribadi sadar kalau saya pasti banyak ambil foto-foto selama perjalanan. Memori penyimpanan di smartphone saja pasti tidak cukup jika digunakan sebagai tempat backup foto dari kamera saya. Namun saya juga tidak ingin sampai harus bawa-bawa laptop selama perjalanan.

Awalnya saya coba mencari solusi external storage yang sudah termasuk dengan SD card reader dan internal battery seperti Gnarbox, namun sayang perusahaannya sudah bangkrut sejak 2021.

Solusi terbaik berikutnya yang terpikirkan adalah dengan menggunakan smartphone.

Continue reading Solusi backup foto dan video saat travelling tanpa laptop

Arti fotografi bagi saya

My Father's Album by Rika Noguchi

Saya melihat reel ini di Instagram Story teman saya.

Sebuah reel yang menjelaskan isi dari sebuah buku foto oleh Rika Noguchi. Buku itu berisikan foto-foto yang diambil oleh Ayah dari Noguchi-san menggunakan kamera Olympus PEN.

My Father’s Album.

Ketika mencari informasi lebih lanjut tentang buku foto ini, saya menemukan tulisan dari Noguchi-san sendiri yang menjelaskan arti dari foto-foto tersebut bagi dirinya.

Continue reading Arti fotografi bagi saya

Setelah bertahun-tahun menggunakan Snapseed, akhirnya saya langganan Adobe Lightroom

Sudah cukup lama saya mengedit foto-foto yang saya ambil itu di smartphone Android saya menggunakan aplikasi Snapseed. Sebuah aplikasi edit foto gratis yang sudah dibeli oleh Google.

Snapseed tools.

Selama bertahun-tahun, saya merasa aplikasi Snapseed ini sudah sangat cukup untuk kebutuhan edit foto saya.

Namun akhir tahun lalu saya mendengar kabar bahwa Adobe akan menaikkan harga Adobe Lightroom mulai 15 Januari 2025 ini.

Continue reading Setelah bertahun-tahun menggunakan Snapseed, akhirnya saya langganan Adobe Lightroom

“Berjudi” membeli lensa konversi Fujifilm WCL-X100 & TCL-X100 bekas yang berjamur

Bulan Desember 2024 lalu, saya menemukan penjual di Tokopedia yang menjual satu set lensa konversi Fujifilm WCL-X100 dan TCL-X100 dengan harga yang sangat menarik.

Foto produk di marketplace.

Ketika saya bertanya-tanya mengenai kondisi lensa, penjual menjelaskan bahwa kondisi lensa tidak ada lecet, namun berjamur. Keduanya juga masih yang generasi pertama, jadi belum ada fitur deteksi otomatis ketika dipasang ke kamera Fujifilm seri X100.

Saya sempat galau selama beberapa hari apakah saya ingin membeli kedua lensa konversi ini. Di satu sisi, harganya sangat murah; namun di sisi lain, saya tidak bisa 100% yakin kondisi barangnya seperti apa.

Singkat cerita, saya akhirnya memutuskan untuk nekat saja membeli keduanya.

Continue reading “Berjudi” membeli lensa konversi Fujifilm WCL-X100 & TCL-X100 bekas yang berjamur