My Father's Album by Rika Noguchi
Saya melihat reel ini di Instagram Story teman saya.
Sebuah reel yang menjelaskan isi dari sebuah buku foto oleh Rika Noguchi. Buku itu berisikan foto-foto yang diambil oleh Ayah dari Noguchi-san menggunakan kamera Olympus PEN.

Ketika mencari informasi lebih lanjut tentang buku foto ini, saya menemukan tulisan dari Noguchi-san sendiri yang menjelaskan arti dari foto-foto tersebut bagi dirinya.
Now, for the first time, through the act of developing my father’s photos, I started to think about the very basic question of why it is that people take photographs of things. My father’s pictures feature my mother, me, my brother and my sister, the roses that he grew, and the occasional landscape. Sometimes he’s right up close to his subject matter, and at others, he shoots from a distance. He doesn’t pay much attention to the background. What comes across strongly in his pictures is the sense of a particular moment in time that he wished to capture. My father’s photos were a personal thing, created for himself and his family. Yet I can’t help but feel that feeling of contentment I experienced developing his pictures might be passed along to someone else, through the miraculous power of photography. It’s my hope that that perspective of mine, tracing the perspective of my father, may be passed along to someone somewhere, and bring them some contentment.
Saya rasa saya bisa mengerti sentimen dari tulisan tersebut.
Bagi saya fotografi memang sebuah media yang sangat powerful. Ketika saya melihat foto-foto lama, hal tersebut bisa memancing rasa nostalgia yang sungguh kuat.
Foto memiliki kekuatan untuk membuat kita merenung, mengingat momen dan beragam emosi (baik senang maupun sedih).
Foto terkadang membuat kita bersyukur, terkadang membuat kita berandai-andai mengenai apa yang mungkin terjadi jika kita memilih pilihan yang berbeda pada momen yang berdekatan dengan ketika foto tersebut diambil.
Foto membuat kita mengenang orang yang sudah lebih dulu meninggalkan kita.
Terkadang dengan melihat foto lama, kita memiliki pemahaman baru mengenai moment di masa lampau tersebut karena pengalaman hidup yang kita alami terus bertambah semenjak foto tersebut dijepret.
Melihat buku foto dan tulisan dari Noguchi-san tersebut, saya juga harus mengingatkan diri saya bahwa tidak semua foto itu harus baik secara teknis. Moment yang terekam itu bisa jadi lebih penting daripada kesempurnaan fokus dan pencahayaan.
Semoga saya bisa meninggalkan sebuah warisan fotografi yang berarti untuk orang-orang di sekitar saya.

Sebelum kamu pergi
Kalau kamu suka dengan artikel ini, gunakan tombol-tombol di bawah untuk membagikan artikel ini ke teman-teman kamu, dan daftarkan email kamu untuk mendapatkan update jika ada artikel baru.