Sekali-sekali menulis artikel. Pernah kerja di Tokopedia selama 7 tahun. Pernah juga bertualang di bidang fintech, streaming platform, dan sekarang di blockchain.
I was recently writing the 2024 World Brewers Cup Championship blog post when I first encountered “Publishing failed. Could not update post in the database” error when I tried to publish it.
I tried to look for solutions and the internet offered some possible fixes. For example, fixing REST API issues, etc. Apparently I had none of those issues.
After some frustrating troubleshooting, I found out that the root cause of my particular case was…
As much as I like using Linux for personal use, I have to admit that it is not as straightforward to set up as I’d like it to be; but after setting it up properly, it does feels more personalized.
You also get this sense of freedom because you find that you can adjust the OS to your liking.
So I’d like to share my personal notes on what I usually do every time I set up Manjaro Cinnamon, my current favorite distro.
I had to search and refer to these notes a few times in the past, I’m sharing it now in hopes that it can help others.
How to auto enable Bluetooth
I don’t know why but by default, you have to enable bluetooth everytime you turn on the laptop, which is a hassle if you use a bluetooth keyboard, for example.
Saya pertama kali memiliki laptop ThinkPad itu di tahun 2018. Ketika itu laptop pribadi saya yang menggunakan Windows mulai terasa lemot. Saya sebenarnya penasaran banget ingin install Linux di laptop tersebut, namun saya merasa belum bisa komitmen menggantikan Windows di laptop pribadi saya. Waktu itu saya juga belum banyak pengalaman dual-boot, jadi masih banyak takutnya.
Karena itu saya beli laptop bekas ThinkPad X1 Carbon generasi pertama yang harganya menurut saya cukup murah untuk bisa coba-coba. Saya kaget dan senang ternyata semua yang saya butuhkan untuk bisa bekerja bisa saya dapatkan di Linux.
Sekarang ini masih banyak website atau aplikasi yang meminta email untuk pembuatan akun. Saya sendiri jauh lebih suka menggunakan email ketimbang nomor handphone untuk melakukan pendaftaran.
Kenapa? Karena dengan menggunakan email, saya bisa memilih tipe email yang cocok untuk keperluan yang berbeda-beda. Hal ini bisa meningkatkan keamanan pribadi kita di dunia internet.
Berikut adalah beberapa tipe email yang saya maksud tersebut.
Pada kesempatan kali ini saya ingin sharing mengenai beberapa hardware dan software yang saya gunakan untuk menunjang kegiatan saya bekerja dari rumah di masa pandemi.
Netflix baru-baru ini meluncurkan sebuah dokumenter dengan judul The Social Dilemma. Dokumenter ini berisikan wawancara dengan banyak orang-orang hebat yang pernah di perusahaan-perusahaan teknologi raksasa seperti Facebook, Google, Twitter, Instagram, Pinterest, dst.
Topik utamanya adalah bagaimana banyak produk dari perusahaan-perusahaan ini bertumbuh menjadi sangat besar dalam waktu yang sangat singkat. Dalam proses tersebut, mereka kehilangan kendali dari platform yang mereka ciptakan sendiri.
Hal ini dipengaruhi oleh model bisnis perusahaan-perusahaan tersebut: iklan online.
Perusahaan-perusahaan ini berlomba-lomba untuk meyakinkan bahwa, “Hey, kalau kamu ngiklan di platform saya, pasti hasilnya memuaskan!”
This is a translation of an excerpt adapted from my review of GL.iNet Convexa-B (GL-B1300) router. As of writing, I'm using the official GL.iNet firmware version 3.104 (pre-release). This tutorial might work on other GL.iNet routers. I don't guarantee anything, so do this at your own risk.
If you already use GL.iNet Convexa-B (GL-B1300) router, you might already be aware that on the GL.iNet’s Admin Panel (not the LuCI version), there’s a toggle to activate DNS over TLS from Cloudflare.
But what if I want to use other DNS provider such as NextDNS? I personally prefer NextDNS because it can also act as a DNS sinkhole. I’ve also paid for NextDNS Pro subscription. It’d be a shame if I don’t use it to its full potential 😛
Can we use NextDNS instead of Cloudflare? Yes, we can. It’s much easier if you’re on the latest version of vanilla OpenWrt, I believe you can just install luci-app-nextdns. If you want to stay on the official GL.iNet version (which is still using OpenWrt 15.05 as of July 2020), it’s a little more involved.
The way I use NextDNS is by modifying the configuration file to change the DNS server info from Cloudflare’s to NextDNS’. This way I can still toggle DNS over TLS easily from the Custom DNS Server menu.
Nah kali ini saya ingin mencoba solusi yang ketiga, yaitu router yang mendukung enkripsi DNS secara native.
Saya memutuskan untuk mencoba router GL.iNet Convexa-B (GL-B1300). Saya beli dari Jakmall karena waktu saya cek-cek harga, harganya paling murah di situ.
Kenapa saya tertarik dengan GL-B1300? Karena router tersebut menggunakan OpenWrt.
Note: artikel ini saya tulis sebelum heboh pandemi COVID-19 dan sebelum PSBB Jakarta dimulai. Namun karena menurut saya waktunya kurang pas, saya tunda rilis artikelnya hingga sekarang.
Pada suatu waktu…
Sekitar 10 tahun, lalu saya pernah bike-to-work ke kantor. Setahun pertama masih pakai sepeda gunung biasa. Tidak lama kemudian saya lihat ada yang jual sepeda listrik dan saya jadi tertarik. Alasan utamanya agar saya tidak keringatan ketika sampai kantor.
Waktu itu saya beli sepeda listrik yang teknologi baterainya belum canggih seperti sekarang, masih pakai aki motor 3 atau 4 buah yang disambung jadi satu. Jadi sepedanya berat banget.
Saya setia pakai sepeda ini sampai saya pindah kerja ke tempat yang lebih jauh (14km vs 5.6 km). Saya jadi menggunakan kendaraan umum, dan kemudian mobil pribadi.
Ketika masih bike-to-work, meskipun badan saya bisa dibilang kurus kerempeng, saya bangga banget dengan otot paha dan betis saya 😀
Satu dekade kemudian…
Nah pada tahun 2019 kemarin, skuter listrik sempat booming di Jakarta (sebelum akhirnya dilarang pemerintah). Namun hal ini yang membuat saya kembali tertarik untuk menggunakan kendaraan listrik.